Sabtu, 18 September 2010

365! eps.1 - 10 Tahun dari Sekarang: Pergaulan yang Mengerucut

Pernahkah terpikir apa yang akan kita lakukan sepuluh tahun dari sekarang? Pernahkah berusaha mengingat apa yang terjadi sepuluh tahun yang lalu?

Tahun 2000, aku ingat betul, aku merayakan ulangtahunku di atas sebuah loteng tempat menjemur. Kami saling bertukar pengalaman satu sama lain. Saling beritahu apa yang kita pikirkan satu sama lain. Ditemani lilin dan gorengan sarat kolesterol saja. Kami berasal dari latarbelakang yang berbeda-beda. Pemikiran kami tak pernah sama. Tapi malam itu kami satu. Masa muda, perbedaan tidak begitu masalah. Kami yang bukan Jawa tahu, sampai kapanpun dan sefasih apapun logat Jawa kami, kami tak akan punya budaya yang sama. Begitu juga Batak, Padang, Makassar, Ambon, Sunda, Papua, Balikpapan. Tak ada yang terlalu memasalahkan embel-embel itu.

Tiba-tiba, aku terdampar di masa kini. Pergaulan makin mengerucut. Aku menutup diri dengan kawan-kawan sedivisi. Kadang aku dengan kawan-kawan Makassar saja. Ada pengalaman lucu seorang teman: pesta blogger 2009, tema satu Indonesia, apapun itu, maksudnya adalah “mari menepikan perbedaan dan bergandengan tangan blablabla...”. Yang terjadi adalah yang Makassar duduk semeja dengan yang Makassar, yang Jawa dengan yang Jawa, yang Padang dengan yang Padang. Apa itu? Membentengi diri masing-masing dengan identitas kesukuan. Sadarkah? Semakin banyak label yang kita sandang untuk sekedar menjadi dinding dalam kehidupan sosial kita. Suku. Agama. Tempat kerja. Komunitas. Aliran musik. Grup facebook. Alumni. Sebut saja, saya yakin kalau anda membawa teman SMA anda berpesta dengan teman kantor anda, mereka mungkin saling kikuk, atau tidak: saling berusaha memenangi perhatian anda. Fenomena, kawan, fenomena. Tanyakan pada diri anda dan katakan saya salah.

Di mana aku sepuluh tahun lagi? Dalam pengerucutan yang kian intens dengan ruang gaul yang semakin banyak dengan dinding-dinding tebalkah? Masa depan adalah milikku. Aku orang Makassar yang suka komik, punya grup facebook bernama IN, tamatan SMA 17 Makassar, lulusan elektro UGM, pernah bekerja di beberapa perusahaan besar, dan sudah menerbitkan enam judul buku. Itulah aku, sepuluh tahun lagi. Dan pada hari ulang tahunku nanti, aku akan mengundang beberapa teman Makassarku, teman SMAku, mantan kolega kerjaku, klienku, teman marching bandku, relasiku, dari keluargaku, dan teman facebookku. Kami akan membuat pesta di atap gedung apartemenku, dengan lilin dan gorengan—yah, mungkin sedikit Pizza, berbagi tentang apa yang kami alami sepuluh tahun ini. Tanpa memedulikan perbedaan latarbelakang kami.

(Seri 365 Kata episode 1 - Angin Buanapati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar