Minggu, 19 September 2010

Busway Guy Saga. Cerita tentang Rokok dan Hubungan

malam tadi.
dinyalakannya untukku sebatang rokok. rokok itu hanya setengah menyala, bagian bawahnya saja. aku bisa saja mengambil korek api dari tangannya, atau memintanya mengulang apa yang dia barusan lakukan. tapi tidak kataku dalam hati. ini yang dia berikan, and i have to make it work. jadi rokok itu kuisap sekuat tenaga sampai terbakar sempurna dua sisinya...

aku tercenung. ini sama dengan hubungan-hubungan yang selalu kujalani. pasanganku memberikan apa yang bisa dia berikan, lalu aku terkadang menyikapinya dengan tidak puas dengan itu, mengharap dia menyesuaikan diri dengan harapanku. lalu kejutan itu: hei, dia juga manusia, mungkin harapannya sama dengan aku: agar yg lain menyesuaikan diri dengannya... dan ini yg tampaknya adalah pangkal keretakan banyak hubungan.
tapi ketika kita benar-benar mencintai seseorang, you will want to make it work. you cry at his grieves, not try to make him uncry. you stay quiet beside him when he wants you there. you help when he asks.
mungkin banyak hal yang kau ingin dia lepaskan, tapi pernahkah bertanya seberapa arti itu baginya? kau benci dia merokok. OK. apakah kau lebih suka dia bermuramdurja di ruang tamu menyeruput teh tawar yang kau sajikan karena kau kira itu bisa menggantikan kegembiraannya? kau tak suka tinju, dan memintanya mencoba menikmati pertandingan dansa yang sama sekali tak ia mengerti.

banyak yang mencoba merubah pasangan mereka. dan mereka berhasil. pasangan mereka berubah. berubah menjadi sosok yang bukan mereka cintai sejak awal. lalu mereka sendiri bertanya-tanya ke mana perginya kekasih yang dulu mereka jatuhcintai??? oh betapa naifnya mereka. tak sadar apa yang sudah mereka lakukan...

aku kembali pada batang rokokku yang setengah terbakar. dia dengan karaokenya sesekali tersenyum padaku. dia bahagia. meski sekarang sudah tidak bersamaku, dia bahagia ada aku. akupun bahagia ada dia. aku tak peduli sudah apakah rokok ini terbakar atau tidak.
kuterima adanya dirinya. dengan atau tanpa pacarnya. atau pacarku. tak ingin kudia berubah. cukup. cukup seperti ini saja.


<rocketeer ksatriansyah.cilandak.020909>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar